Rencana Tuhan Selalu Indah


Ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik dan gagah!! Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu dan menawar dengan harga yang sangat tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya. Teman-temannya menyayangkan dan mengejek dia karena tidak menjual kudanya itu.

Keesokan harinya, kuda itu hilang dari kandangnya, maka teman-temannya berkata, "Sungguh jelek nasibmu, padahal jika kemarin kuda itu dijual kamu kaya, tetapi sekarang kudamu sudah hilang". Si petani miskin hanya diam saja ....

Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-temannya berkata, "Wah beruntung sekali nasibmu, ternyata kudamu membawa keberuntungan". Si petani hanya diam saja ....

Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka, terjatuh dan kakinya patah!! Teman-temannya berkata, "Rupanya kuda-kuda itu membawa sial, lihat sekarang anakmu kakinya patah". Si petani tetap diam tanpa komentar ....

Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu. Semua anak muda di desa dipaksa utk berperang, kecuali si anak petani karena tidak bisa berjalan. Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis, "Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang, kami harus kehilangan anak-anak kami!!"

PESAN
Janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau jelek, semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri dan terimalah keadaan yang terjadi saat ini!! Apa yang kelihatan baik hari ini belum tentu baik untuk hari esok. Apa yang buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok.
Yang pasti .... Tuhan paling tahu yang terbaik buat kita. Bagian kita adalah mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Tuhan.

source : Hidup Baru @ Facebook

Comments

  1. Hi, Nia. Aku pernah baca cerita mirip post mu dari buku Follow Your Heart, by Andrew Matthews, ceritanya tentang kuda, petani dan anak pak tani.

    Suatu hari, kudanya lari, tetangga bilang nasib buruk. Pak tani diam aja.

    Seminggu kemudian, kuda nya balik, diikuti 20 kuda liar, tetangga bilang nasib baik. Pak tani diam aja.

    Esok harinya, anak pak tani, menunggang kuda, jatuh dan patah kakinya, tetangga bilang nasib buruk. Pak tani diam aja. Karena terus diam aja, tetangga marah ama pak tani.

    Seminggu kemudian, tentara meminta anak2 muda untuk ikut perang di luar negeri, karena anak pak tani patah tulang, ngga perlu ikut, tetangga bilang nasib baik. Pak tani tetap diam aja.

    We can spend our whole lives figuring everything out. We label events as "disasters" when we only see one percent of the picture.

    ReplyDelete
  2. Wah aku pengen jadi baca the whole book nya Follow Your Hear :))

    ReplyDelete
  3. *Follow Your Heart

    Ada juga cerita versi Chinese nya (dalam bahasa Mandarin).

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengalaman Tes PwC Indonesia - Risk Assurance Division

Pengalaman Seleksi Beswan Djarum 2014/2015 Jakarta

20 Alasan Kenapa Kamu Harus Jadi Beswan Djarum