Ciao SuperSic



Sebagai penikmat MotoGP yang boleh juga dikatakan die hard fans... Gua cukup terkejut setelah menyaksikan sendiri peristiwa yang menimpa Marco Simoncelli. Dia meninggal di usia yang cukup muda, 24 tahun, di Sirkuit Sepang, Malaysia. Jadi waktu di lap ke-2 itu, si Simoncelli ini sedang berusaha menyalip Alvaro Bautista. Nah, karena waktu itu ada tikungan jadi si Simoncelli ini membelokkan motornya sampe-sampe sikunya itu menyentuh aspal dan akhirnya karena terlalu miring, olenglah motornya. Sialnya, dia jatuh keseret bersama motornya bergeser ke kanan dan memotong jalur yang akan dilewati Colin Edwards dan Valentino Rossi. Naas, Colin Edwards dan Valentino Rossi yang datang dari belakang dengan kecepatan tinggi tidak bisa menghindar. Dan akhirnya Edwards melindas kepala Simoncelli dan dia sendiri terpental dari motornya sementara Rossi juga ikut oleng motornya tapi masih berhasil melanjutkan race. Simoncelli langsung terkapar tak bergerak di tengah lintasan. Saat itu red flag langsung dikibarkan tanda race ditunda karena ada kecelakaan besar. Sampai akhirnya pukul 16.56 waktu setempat, Simoncelli dinyatakan telah meninggal oleh tim medis MotoGP :'(((( Beruntung Edwards hanya mengalami gegar otak ringan dan dislokasi pada tulang bahunya.

Gua tidak akan menge-post-kan foto tragedi kecelakaan secara pastinya, karena pasti semua pembaca sudah melihatnya sendiri kan foto-fotonya maupun video sudah bertebaran di media cetak maupun media elektronik...


Yang pasti sih... gua merasa kehilangan Simoncelli juga *entahlah apapun yang berhubungan dengan pembalap MotoGP, empati gua sangat-sangat tinggi sekali dalam hal ini* Gua sering juga sih ngata-ngatain dia pembalap gila, sinting, suka jatohin pembalap lain, penyebab patahnya tulang selangka Dani Pedrosa. Tapi... ternyata gua salah. Simoncelli menurut para pengamat MotoGP diprediksi bakal jadi juara dunia musim 2012 dan menjadi penerus dari Valentino Rossi yang tak lain tak bukan adalah senior sekaligus sahabatnya. Simoncelli merupakan salah satu pembalap terhebat di MotoGP, yah walaupun dengan gaya balapnya yang agak ugal-ugalan dan sering diprotes pembalap lain itu. Tapi, akhir-akhir ini gua merasa gaya balapnya udah rada calm dan dan gitu kasar. Ini membuktikan kalau dia juga mendengarkan kritik orang lain. He was such a great rider ever. Salah satu pembalap favorit gua waktu masih di 250 cc selain Pedrosa dan Stoner. Dan kata bokap gua, beginilah mental juara. Gaya balapnya harus kayak Simoncelli.

Gua bisa banget ngerasain apa yang dirasakan Rossi, kehilangan seorang sahabat. Bahkan gua merasa miris banget setiap kali ngeliat tayangan ulang kecelakaannya. Simoncelli masih muda banget, masih 24 tahun. Kenapa dia harus pergi secepat itu? Dengan cara yang begitu tragis?

However, goodbye Marco 'SuperSic' Simoncelli. I'm sorry for my bad words :( May you rest in peace. You will be always remembered ....

Ciao SuperSic!

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Tes PwC Indonesia - Risk Assurance Division

Pengalaman Seleksi Beswan Djarum 2014/2015 Jakarta

20 Alasan Kenapa Kamu Harus Jadi Beswan Djarum