Life as An Auditor

"When you were young, work to learn not to earn." - Robert Kiyosaki

Sejujurnya menjadi auditor itu sebelumnya sama sekali gak pernah terpikirkan di benak gue. Dulu, sehabis lulus taunya cuma pengen kerja di perusahaan multinasional yang mapan, bagus dan terkenal, karier oke dan tentu saja sukses. Udah gitu aja. Tapi yang mungkin gue gak tau adalah untuk menuju ke sana memang dibutuhkan perjuangan yang keras. Image KAP alias Kantor Akuntan Publik di mata gue itu cuma satu kata : LEMBUR. Makanya dulu sempet sok-sok idealis gak mau nyobain KAP, eh tau-taunya kecemplung juga xD

Udah hampir 3 mingguan ini, gue sedang menjalani magang di KAP 3 huruf tepatnya di divisi Risk Assurance alias IT Audit. Mungkin pada bingung kali ya, background gue Accounting tapi kok berani-beraninya terjun ke IT Audit. Tapi kenyataannya di divisi itu fifty-fifty lah yang backgroundnya Accounting dan Information System/Computer Science. Awalnya sih gue memang gak apply untuk posisi IT Audit, gue apply untuk posisi Assurance yang Audit Keuangan kok. Tapi Puji Tuhan seiring berjalan waktu, lolos seleksi terus, sampai akhirnya di-phone interview sama salah satu asmennya dan ternyata gue dijebloskan ke divisi ini. Walau "nyasar" tapi gue merasa sangat bersyukur karena gue beruntung di sini dapet senior yang baik, yang mau ngajarin dan membimbing step-by-step banget dan sudah sabar dengan gue yang seminggu pertama lemot banget pakai fitur-fitur canggih dari Excel (yang selama ini sumpah gue gak tau kalau gak magang di sini). Udah gitu gue selalu pulang tenggo karena seniornya kalau udah jam 5 sore pasti mulai "ngusir" gue. Jadi selama gue magang gue dijamin aman dari kata LEMBUR :")

Pengalaman magang di sini so far sih positif, banget. Dibanding tempat magang sebelumnya, puji Tuhan gue merasa nyaman dan cocok dengan environment dan culture-nya yang mengutamakan work-life balance. Gue merasa bahwa ilmu yang selama ini sudah didapat di bangku perkuliahan ternyata masih "cetek" dan belum ada apa-apanya sama sekali. Ibaratnya gelas kosong deh. Awal-awal masuk magang sempet down sedikit, berasa bego dan gak mampu (karena bayangkan aja baru 2 hari induction course dan pengenalan software audit yang digunakan, hari ke-3 sudah terjun langsung ke klien).

Tapi dari situ gue jadi sadar kalau di atas langit masih ada langit, jadinya harus bisa tetap rendah hati dan membuka peluang untuk jauh lebih berkembang lagi dari segi knowledge dan technical skills. Di sini gue juga merasakan bahwa hard skills dan soft skills harus sungguh-sungguh BALANCE. Gak boleh berat sebelah. Soft skills sudah bagus tapi ternyata kemampuan teknikal kurang itu bisa berakibat kerjaan lo jadi lama kelarnya dan pada akhirnya diocehin atasan. Begitupun sebaliknya. Gue juga belajar banget bahwa kerja di KAP itu dinamis dan fast-changing. Tiap hari lo selalu ketemu orang baru dan belajar lagi ilmu baru. So, adaptability memang jadi salah satu poin penting di sini. Selain itu, tempat ini gue ibaratkan sebagai sebuah tempat untuk terus belajar, semacam kampus di mana dosennya adalah para senior dan atasan lo tapi sekaligus lo juga digaji. Setelah kelar periode internship ini, kita bakal di-assess di performance-nya. Kalau bagus, ada peluang besar untuk ditawarin lanjut ke Associate 2 (hopefully gue masih mau lanjut dan fokus di divisi yang sama). Belakangan ini gue berharap dan berdoa aja kalau ini jalan yang terbaik buat karier gue ke depannya. Gonna work harder and do my very best at work! 



So, get a permanent offer to work here is one of my resolution for 2016. Can I get an amen? :)

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Tes PwC Indonesia - Risk Assurance Division

Pengalaman Seleksi Beswan Djarum 2014/2015 Jakarta

20 Alasan Kenapa Kamu Harus Jadi Beswan Djarum