Nation Building Beswan Djarum 2014/2015 - Part 2 : Normal is Boring

Bagian sebelumnya dapat dibaca di sini - PART 1

Hari ketiga
Di  hari ini, kami yang awalnya pada jaim-jaim, mulai mencoba mengakrabkan diri dan lebih mengenal satu sama lain. Apalagi ditambah kejahilan duo MC yang sengaja ngerjain Beswan yang kalau ketahuan meninggalkan barang-barang berharga di sembarang tempat di PRPP, dipanggil untuk maju ke depan. Kemudian dikerjainlah mereka entah disuruh ngegombal sama pasangannya atau disuruh bikin yel-yel untuk angkatan 30. Dan anehnya tiap hari ada aja pengumuman kalau panitia menemukan handphone yang ketinggalan di toilet atau di tempat latihan.

Kabarnya sih hari ini kegiatan latihan kita seharian akan diliput Kompas TV. Jadi inget deh kita ber-500 take beberapa kali hanya untuk menjawab “Apa kabar Beswan Djarum hari ini?” dengan “Luar biasa! Fantastis! Yes! Yes! Yes! Beswan Beswan Djarum Yes!”

Di sini ada juga si Aang alias Kivlan dari UIN Syarif Hidayatullah. Doi boleh dibilang “provokatornya” Beswan 30. Tingkahnya udah kayak korlap demo-demo mahasiswa hahaha. Gak sekali dua kali dia menyerukan, “Hidup mahasiswa! Hidup!”Memang di Beswan ini terkenal ungkapan “normal is boring”. Buktinya ketika sesi perkenalan Beswan 29 yang menjadi LO di Nation Building kali ini, mereka udah gila-gilaan dengan kata-kata “maju, maju, cantik” lalu joget bareng dengan lagu “Sakitnya tuh di sini… di dalam hatiku…” Saya rasa lagu ini kayaknya cocok untuk jadi theme song Nation Building tahun ini kali yah hahaha saking seringnya ini lagu diputer kalo lagi ngumpul-ngumpul bareng. Dan hari ini gak cuma Beswan 29 aja yang gila-gilaan, kita-kita Beswan 30 jadinya gesrek juga dan ikutan joget bareng diiringi lagu itu. 



Hari ketiga Nation Building masih tetap full dengan latihan. Untuk tim choir kembali dibagi lagi ke dalam 8 tribun dan saya kedapatan di tribun 4. Kami juga sudah tidak boleh lagi bernyanyi sambil melihat partitur. Entah metode apa yang digunakan oleh Gek Brigitta Dian dan timnya, 8 lagu jadi sangat mudah dihafal (bahkan saya tidak pernah benar-benar mantengin partitur mencoba untuk menghafalnya). Mungkin karena selalu dinyanyikan berulang-ulang, liriknya jadi mudah terserap otak ya haha.

Di akhir latihan hari ini, kami berlatih koreografi Rancak Beswan untuk lagu Kembalikan Baliku. Mungkin karena kerjaannya dari kemarin cuma duduk-berdiri-duduk, kami yang choir ini, ketika disuruh menarikan Rancak langsung deh keringetan kecapean semua gak karuan. Eh ini mah gak ada seberapanya atuh dibandingkan anak-anak tim teater haha. Hari itu pun berakhir dengan kembali ke hotel dan tidur nyenyak.

Hari keempat
Pagi ini diawali dengan mengikuti misa di Gereja Katolik St. Yusuf Gedangan, yang ternyata lokasinya sungguh sangaaaat dekat dengan Hotel Aston (tinggal ngesot pun sampai sebenarnya, tak perlu naik bis). Saat di Gereja terlihat ada sepasang beswan dan beswanwatiyang tampaknya sudah begitu “mesra” satu sama lain. Ke mana-mana berduaan terus. Entah apa yang ada di dalam hati mereka. Ternyata Nation Building ini bisa jadi ajang terselubung untuk mencari pasangan ya haha.

Sepulang dari misa, kami yang beragama Kristiani kembali lagi ke PRPP untuk bergabung dengan teman-teman lainnya. Yang teater langsung lanjut latihan lagi, yang choir langsung menuju tribunnya masing-masing. Hari ini kami mencoba koreografi Rancak Beswan dari awal permulaan masuk panggung hingga duduk di tribun. Latihan koreografi dilakukan berulang-ulang sampai kami benar-benar lancar dan pas sama iringan musik gamelan Balinya. Melelahkan sih pastinya, tapi kami tahu nanti pasti worth it di akhir :”)

Oh iya, waktu makan siang, ada kejadian unik nih. Menu makan siang kita selalu dilengkapi dengan sate buah yang terdiri dari pepaya, melon, semangka dan nanas. Nah, karena sate buahnya udah gak dingin lagi, beberapa Beswan iseng naruh sate buah mereka di sela-sela AC. Gesrek banget kan ahaha.

Picture credits to : Oki
Selain break makan siang, ternyata Beswan Papua ingin menampilkan kebolehan mereka menyanyikan lagu daerahnya loh! Ini dia : 


Waktu berjalan begitu cepat hari ini. Ternyata bener ya apa yang dibilang orang kalau waktu itu akan terasa cepat kalau kita benar-benar menikmatinya. Gak kerasa udah jam 3 sore aja. Kami diminta untuk mengganti pakaian dengan polo shirt “gratis” yang diberikan.Sore harinya jam 5 kami langsung capcus menuju ke Sixteen-8 Conference Building untuk mengikuti Talkshow dan Diskusi Kebangsaan.
Sixteen 8 Conference Building
Sambil menunggu giliran untuk dipanggil masuk, kami yang ada di bus GA7 – bus yang selalu datang awal tapi selalu masuk ruangan paling akhir – lantasfoto-foto selfie seperti biasa. Semua pun sudah tak sungkan untuk foto bersama. Sungguh mencerminkan persatuan dari perbedaan yang ada.

Trio kamar 710 :D

Bersama ciwi-ciwi bus GA7

Beswan DSO Jakarta Selatan
GA7
Sebelum mengikuti talkshow, tentunya makan malam dulu dong yah. Berhubung ada 500 orang yang makan, akibatnya jadilah kami duduk lesehan begini….



Sekitar jam 19.30, talkshow yang dimoderatori oleh Mbak Rosiana Silalahi pun dimulai. Hari itu ada 3 keynote speakers, yakni Gus Nuril (Pendiri dan pengasuh pondok pesantren multi agama, Pesantren Soko Tunggal.), Rm. Franz Magnis Suseno  (tokoh pendidikan sekaligus budayawan Indonesia kelahiran Jerman) dan Nia Dinata (sutradara sekaligus produser wanita Indonesia). Talkshow yang bertemakan “Menjadi Pejuang Keberagaman” ini intinya ingin mengajak kami para Beswan Djarum untuk mampu menerima segala perbedaan yang ada dan supaya kami sebagai calon pemimpin masa depan bisa menjadi pejuang keberagaman untuk mengatasi sikap intoleransi yang menjadi masalah utama di masyarakat Indonesia.

Saya mencatat quotes bagus dari Rm. Franz yaitu : “Di hati manusia ada dua sisi yang berdampingan. Kebencian dan kedamaian. Kita berada di mana?”

Nia Dinata juga berpesan kepada generasi muda untuk tidak menelan mentah-mentah setiap infromasi yang kita dapat dari media. Dengan kata lain, kita harus pilah-pilah dulu informasi tsb. 

Kejutan lagi-lagi datang. Talkshow ditutup dengan kedatangan guest star yaitu Project Pop. Lantas gemparlah langsung seisi ballroom.Kami begitu liar dan tidak terkendali. Mungkin ada 20 lagu lebih dibawakan oleh Project Pop. Sebagian besar Beswan ajojing dengan heboh (ya termasuk saya sih, lompat-lompat dan ikutan nyanyi-nyanyi).
Selfie dulu~ Picture credits : Maya
Project Pop!
Saya yang tadinya udah ngantuk selama talkshow tiba-tiba jadi segar bugar lagi. Tapi ada juga satu Beswan yang bisa tidur dengan pulasnya (di bangku barisan depan lagi) ketika suasana saat itu sedang heboh gak karuan karena kami sing along bareng Project Pop. Seusai heboh ngedisko, kami pun kembali ke hotel masing-masing sekitar jam 12 malam. Esok harinya, kami akan melakukan cultural visit ke kota Kudus! 

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Tes PwC Indonesia - Risk Assurance Division

Pengalaman Seleksi Beswan Djarum 2014/2015 Jakarta

20 Alasan Kenapa Kamu Harus Jadi Beswan Djarum