[Melbourne Travel Diary] – Strolling around Melbourne Central Business District - CBD

Postingan sebelumnya di day 1 bisa dibaca di sini ya.

Day 2 in Melbourne: Strolling around CBD

Itinerary hari kedua lumayan padat. Tempat-tempat yang gue kunjungi adalah sebagai berikut:
1. Brunch at Hardware Societe
2. Queen Victoria Market
3. State Library of Victoria
4. Princess Theater
5. Royal Arcade
6. Royal Exhibition Building
7. Carlton Gardens
8. Hosier Lane Street Art
9. Flinders Street Station
10. Federation Square
11. St. Paul Cathedral
12. Yarra River

Agenda hari ini full mengunjungi daerah Central Business District alias CBD Melbourne. Bangun pagi tiba-tiba menggigil kedinginan karena ternyata di luar suhunya 13 derajat. Walaupun kedinginan tapi gue merasa excited banget karena belum pernah ngerasain cuaca dingin kayak begini. Jam 10 pagi kita berangkat dari South Yarra. Oh ya, di area CBD ada yang namanya Free Tram Zone. Yes, FREE. Gratis selama kita berangkat dari area yang Free Tram Zone juga. In my case, karena kita berangkat dari South Yarra, tentunya gak gratis dan tetap kena charge 4,4 AUD. Nah, beberapa landmark yang ada di area Free Tram Zone ini antara lain adalah: State Library of Victoria, Queen Victoria Market, Flinders Street, Federation Square, St. Paul Cathedral. Cocok banget kan sama itinerary gue hari ini. Untuk lebih detilnya bisa klik di link ini >> https://www.ptv.vic.gov.au/assets/PDFs/Maps/Network-maps/5b4a3efe80/PTV-Free-Tram-Zone-Map.pdf

So, let's go exploring CBD Melbourne!




Brunch at Hardware Societe


Kalau kata temen gue, ke Melbourne itu wajib banget brunch (breakfast + lunch). Kali ini kita ke Hardware Societe di 123 Hardware Street. Sekitar jam 11 kita sampai di sini. Agak telat sejujurnya karena antrian lumayan panjang. Setelah menunggu sekitar 20 menitan, akhirnya pun kita dipanggil masuk. 

Front view of Hardware Societe Cafe
The "hottest" brunch in town~
Since I'm not that into culinary and food stuffs, gue gak sempet foto interior cafe-nya. Tapi makanan yang gue pesan masih sempet kok di foto haha. In overall, it was by far the best baked eggs I've ever tasted! Wajar sih antriannya panjang karena memang seenak itu. Ini dia penampakan baked eggs yang gue pesan: Deux Baked Eggs seharga 20 AUD.

Deux Baked Eggs with chorizo sausage, potato, piquillo peppers, queso mahon, toasted almonds and aioli.
Souvenirs Hunting at Queen Victoria Market

Kenyang brunch dengan baked eggs, lanjutlah kita ke Queen Victoria Market. Local people usually call it QVM. Australian ini memang hobi banget yah nyingkat-nyingkat kata. Kayak Australia biasa disebut Straya, McDonalds jadi Maccas, breakfast jadi brekkie, good day jadi gedday, how are you jadi hawaya and so on and so on. Menarik sih haha. Dua hari di sini masih belum terbiasa dengan Australian accent yang... wow. Susah didefinisikan. Mirip British accent yang kumur-kumur tapi somehow lebih edgy haha. But, personally I really love Aussie's accent tho.

Anway, QVM itu basically semacam pasar tradisional yang jual barang-barang kebutuhan sehari-hari dan juga surganya barang-barang souvenir khas Aussie dengan harga miring. Segala macam pernak-pernik, gantungan kunci, magnet, kaos, topi, etc. you name it ada di sini. Dengan 10 AUD bisa dapet 4 items mixed gantungan kunci, magnet dan pulpen. Kaos-kaos souvenir pun dijual dengan harga terjangkau yakni 5 AUD/pcs. Gue sampe kalap beli 4 kaos di sini buat oleh-oleh haha. Selain itu, di QVM kabarnya suka ada juga night market. Sayang, selama seminggu di Melbourne gue gak sempet main-main ke night marketnya.

Ini dia baju-baju yang dijual di QVM. Murah meriah, kan?

Di sini pun, temen gue, Syane, beliin kita donat stroberi yang katanya wajib banget dicoba selama di Melbourne: American Doughnut Kitchen Melbourne. Daaan rasanya senikmat itu memang padahal ini hanya donat biasa yang ada taburan gula dan isinya selai stroberi. Teksturnya lembut dan strawberry-fillingnya itu nagih banget. Antriannya selalu panjang but I think it's worth the wait karena memang SEENAK itu. Harganya 5 AUD untuk 6 pcs.

Strawberry jam-filled doughnut
Pic credit not mine (obtained from Instagram)

The infamous American Doughnuts Kitchen foodtruck.
Pic credit not mine (obtained from Instagram)

State Library of Victoria

Kelar belanja souvenir di QVM, kita lanjut ke State Library of Victoria untuk berteduh sebentar dari hujan gerimis yang tiba-tiba turun. Di Melbourne ini yah, cuacanya sungguh unpredictable. Bisa panas, bisa hujan dalam jangka waktu satu hari. Bahkan ada yang bilang kalau di Melbourne itu sehari bisa ngerasain 4 musim haha.

Ok, back to the main point. State Library of Victoria merupakan salah satu landmark dan ikon budaya kota Melbourne. Desain gedung perpustakaan yang dibangun pada tahun 1854 ini lagi-lagi bikin gue kagum. Sukaaa banget sama perpustakaan ini! Dengan langit-langit kubahnya yang megah, La Trobe Reading Room is the main attraction of the library. Selain itu, State Library of Victoria ini punya koleksi mencakup lebih dari dua juta buku, ratusan ribu gambar, surat kabar, peta dan manuskrip, dan materi audio, video, dan digital yang di mana semuanya mencerminkan budaya Victoria selama 150 tahun terakhir. Gue gak sempet ngeliatin detil koleksi bukunya satu persatu karena terlalu amazed sama detil interiornya. Next time kalau ada kesempatan lagi pengen deh ngabisin waktu lebih banyak di perpustakaan ini. 

The infamous La Trobe Reading Room
The Dome of La Trobe Reading Room

Taken from 3rd Floor
Di sini kita sempet muterin perpustakaannya juga hingga ke lantai 5 dan gue hanya bisa berdecak kagum aja dengan arsitekturnya. Tidak hanya itu, perpustakaan ini dilengkapi dengan free WiFi, cafe dan souvenir shop juga. Selain itu, ada juga satu area di dome yang ada section untuk main catur sama random people. Seru juga ya! Kalau saja perpustakaan di Indo se-fancy begini setiap hari gue bakal betah sih pergi ke sini buat belajar.

Princess Theater

Saat gue dateng ke sini, pertunjukan Harry Potter and The Cursed Child masih ada. Tapi berhubung gue dan teman-teman memang kurang suka sama pertunjukan seni yang semacam teater atau play gitu, jadi kita cukup berfoto di depan teaternya aja deh haha. Ini dia salah satu tips gue selama traveling, kalau memungkinkan carilah obyek wisata yang free, guys. Kebanyakan di Melbourne ini memang banyak spot-spot yang free alias gratis-tis-tis.

Mejeng di depan Princess Theater, cakep banget gedung teaternya~ 
Guess my house?

Royal Exhibition Building & Carlton Gardens


Destinasi selanjutnya adalah Royal Exhibition Building yang terletak dalam area Carlton Gardens. Carlton Gardens ini tak disangka jadi kejutan di hari kedua karena banyak banget daun-daun yang berguguran. Sungguh taman yang indah sebelum menuju ke Royal Exhibition Building.

Masih di area Carlton Gardens

Autumn leaves at Carlton Gardens
Masih di Carlton Gardens yang ternyata cantik banget di musim gugur!

Royal Exhibition Building adalah bangunan yang terdaftar sebagai World Heritage Site di Melbourne, selesai pada 1 Oktober 1880, hanya dalam waktu 18 bulan, selama masa gerakan pameran internasional yang menghadirkan lebih dari 50 pameran antara 1851 dan 1915 di berbagai tempat berbeda. Pada saat gue ke sana sedang ada pameran dog show gitu kalau gak salah. 

Tampak depan Royal Exhibition Building
Artsy water fountain in front of Royal Exhibition Building

Royal Arcade

Royal Arcade ini adalah sebuah pusat perbelanjaan di Bourke Street. Dibuka pada tahun 1870, itu adalah arcade tertua yang masih ada di Australia, yang dikenal karena interiornya yang dipenuhi cahaya yang elegan, dan tokoh-tokoh mitos besar Gog dan Magog yang mengapit pintu masuk selatan. Di Royal Arcade kita santai sejenak sambil menghangatkan diri dan menikmati hot chocolate di Koko Black sebelum lanjut mengeksplor CBD.

Shopping mall with Victorian design. So chic~

Gog and Magog

Pic credit to Google
Hosier Lane Street Art

Ibarat Haji Lane di Singapore yang dipenuhi mural, gang kecil ini juga digambari dengan grafitti atau street art oleh para youngster Melbourne. Kalau ke sini mungkin saja gambar yang satu sudah gak ada karena ditimpa lagi guys gambarnya sama gambar yang lain.

Add caption

Another grafitti...
Mau sok-sokan fierce tapi failed miserably -__-
Anyway gambar elang di belakang itu bagus banget!

St. Paul Cathedral, Flinders Street Station and Federation Square


Ketiga tempat ini lokasinya berdekatan satu sama lain di perempatan CBD. Ini dia landmark yang terletak di jantung kota Melbourne yang sangat terkenal itu: Flinders Street Station. Jujur deh, kalau ditanya soal Melbourne, gue pun dulu taunya cuma stasiun ini aja karena memang ikonik banget. Dibuka pada tahun 1854, Flinders Street Station adalah stasiun kereta api pertama sekaligus tertua yang dibangun di kota manapun di Australia. Pada 1926, Flinders Street Station menjadi stasiun penumpang tersibuk di dunia, melampaui Gare Saint-Lazare di Paris, Grand Central Station di New York dan Liverpool Street Station di London. Pada 11 Januari 1922, The Argus Newspaper melaporkan 200.000 penumpang melewati stasiun dalam satu hari. Gue pribadi sukaaa banget sama desain dan arsitektur stasiun ini. Ikonik banget dan sungguh memorable.

The iconic Flinders Street Station 

Sanurians berkumpul di Melbourne. Yang tengah itu Syane, yang sudah mengizinkan gue dan Rika (kanan) - also my travel partner recently - gerecokin apartemennya xD

Flinders Street Station taken from in front of St. Paul Cathedral

Flinders Street Station was Melbourne’s favourite meeting place, hence the catchphrase ‘meet me under the clocks’.

Tepat di sisi diagonal seberang Flinders Street Station ada gereja katedral bernama St. Paul. Ukuran gerejanya memang tidak sebesar St. Patrick Cathedral (will show later on the next upcoming post). Dirancang oleh William Butterfield, gereja bergaya neo-gothic ini adalah gereja katedral Keuskupan Melbourne.



Inside St. Paul Cathedral

St. Paul Cathedral taken from Flinders Street Station
Flinders Street Station & St. Paul Cathedral




Di sisi seberang yang satu lagi ada Federation Square. Ya mungkin kalau di kota-kota di Indonesia mungkin ini semacam alun-alun kotanya gitu kali ya di mana warga masyarakat bisa kongkow-kongkow santai di sini. Nah, waktu jalan-jalan di Federation Square gue bingung kok ada beberapa orang yang cosplay jadi Darth Vader sama Stormstrooper. Terus baru inget lagi pas gue ke sana kan 4 Mei yah: May the Fourth Be With You. Sayang gue gak sempet foto-foto karena tenaga udah terkuras  habis dan kaki gempor mengeksplor CBD di hari kedua ini.


Ingin naik kereta kuda next time~

Some plane exhibition in front of Federation Square

Federation Square
Yarra River

Sebelum pulang kita santai sejenak menikmati pemandangan di Yarra River, sungai yang mengaliri kota Melbourne sepanjang 242 km dan areanya sebesar 4.060 meter persegi - sekitar setengah luas kota metropolitan Melbourne.

Yarra River
Syahdu banget sih buat bengong-bengong gini di sepanjang Yarra River

 That's it, peeps, for pretty packed day 2 in Melbourne. Till next post!

Recommended restaurant/snack:
Hardware Societe
123, Hardware Street, CBD, Melbourne, VIC

American Doughnut Kitchen Food Truck
Queen Victoria Market, 531 Elizabeth Street, CBD

Koko Black Royal Arcade
4/335 Bourke St, Melbourne, VIC

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Tes PwC Indonesia - Risk Assurance Division

Pengalaman Seleksi Beswan Djarum 2014/2015 Jakarta

20 Alasan Kenapa Kamu Harus Jadi Beswan Djarum